Cekrik - Pengamat politik Rocky Gerung heran survei kepuasan publik terhadap Jokowi masih tinggi. Padahal kurang beberapa hari lagi, Joko Widodo akan lengser sebagai orang nomor 1 di Indonesia.
Rocky pun menyebut soal manipulasi, bagaimana katanya?
Untuk diketahui, beberapa hari menjelang lengsernya Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, muncul survei kepuasan publik terhadap Jokowi.
Salah satunya Survei Indikator, yang menyebutkan kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 75 persen.
Rocky Gerung menilai bahwa tidak ada gunanya lagi survei-survei tersebut disebar ke publik. Sebab beberapa hari lagi, Jokowi tak lagi menjadi Presiden Indonesia.
"Keinginan publik itu tak lagi diperlukan. Toh secara natural, Jokowi akan lenyap kekuasaannya. Buat apa survei ini," ujarnya di channel youtube pribadinya.
Menurut Rocky, malah kini masyarakat mencurigai bahwa survei-survei tersebut hanyalah pesanan.
Ia juga menilai bahwa secara psikologi, Jokowi cemas dengan elektabilitasnya setelah nantinya tak lagi menjabat.
"Lalu menyogok dan menyewa lembaga survei. Lalu lembaga survei akhirnya menunjukkan bahwa bahkan di ujung kekuasannya, ia masih kuat," ujar dia.
Rocky pun menilai bahwa hal tersebut menjadikan manipulasi poin kritis dari pengamat politik.
"Buat memanipulasi pengamat politik. Hanya itu fungsinya kan? Jadi untuk balancing bahwa Jokowi masih punya genggaman pada politik ditunjukkan oleh dukungan publik kepada beliau," ujar Rocky.
Sumber: ayoindonesia